AI dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Oleh: Dr. Dewi Kencanawati, M.Pd.

Jan 12, 2025 - 09:42
AI dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Sejak dini kita semua pasti diajarkan bahwa penguasaan bahasa Inggris sangat penting. Kita bisa dengan mudah menyadari bahwa bahasa Inggris sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Tidak hanya di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, bahasa Inggris dipakai saat perkuliahan bahkan di dunia kerja. Tentunya hal ini berkaitan erat karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, teknologi, pariwisata, ekonomi, dan masih banyak lagi.

 

Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris memiliki andil besar dalam kehidupan sehari-hari. Selain dipakai untuk berkomunikasi secara global dan mengakses informasi digital, bahasa Inggris digunakan dalam berbagai lapangan pekerjaan, apalagi di perusahaan multinasional. Tentu saja kemampuan bahasa Inggris sangat diperlukan.  Peluang kerja akan terbuka lebar pada saat kita memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni. Tidak hanya itu, bahasa Inggris diperlukan dalam pendidikan, karier, pertemanan, bahkan pengembangan diri. Dengan menyadari pentingnya penguasaan bahasa Inggris, tentu kita juga sadar bahwa mempelajari bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhanan yang harus dipenuhi.

 

Seiring berkembangnya teknologi, banyak media-media yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar bahasa Inggris. Salah satunya adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). AI menawarkan banyak hal termasuk kemudahan dalam pembelajaran. Namun perlu diwaspadaai apakah kemudahan ini benar-benar membantu kita atau justru sebaliknya? Setiap hal tentunya memiliki plus dan minus, maka dari itu kita harus bisa mencari tahu apakah keuntungan yang kita dapatkan sebanding dengan efek samping yang mungkin terjadi? Maka dari itu untuk mengetahui apakah AI dapat digunakan dalam pembelajaran akan dimulai dengan membahas apa yang dapat AI lakukan untuk kita dalam pembelajaran bahasa Inggris.

 

Dalam proses belajar bahasa Inggris, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa kendala yang dialami oleh sebagian besar orang. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Mulai dari kendala waktu, biaya les yang mahal, hingga rasa malu untuk berlatih berbicara yang dapat menghambat proses belajar. Namun, dengan hadirnya AI muncul berbagai solusi inovatif yang mampu menjembatani kendala-kendala tersebut dengan berbagai kelebihan dan kekurangaannya.

 

Dengan AI memungkinkan orang belajar kapan saja dan di mana saja, melalui aplikasi di smartphone atau laptop. Aplikasi berbasis AI, seperti Duolingo, menawarkan pelajaran yang dapat diselesaikan di sela-sela aktivitas harian. Kursus bahasa Inggris biasanya membutuhkan biaya tinggi, dalam hal ini AI dapat membantu melalui aplikasi pembelajaran berbasis AI, seperti Grammarly, Duolingo, atau ChatGPT, yang menawarkan layanan gratis atau dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.

 

Dalam mempelajari Bahasa Inggris banyak hambatan internal yang dapat terjadi. Sebagai salah satu solusinya AI digunakan sebagai media untuk membantu. Contoh hambatan internal yang sering terjadi adalah takut salah berbicara atau melafalkan. Banyak orang merasa malu atau takut ketika berbicara dalam Bahasa Inggris. Apalagi jika berbicara di depan umum atau dengan native speaker. Masalah ini terjadi karena berbagai alasan. Kurangnya sarana berlatih juga bisa menyebabkan kendala ini terjadi.

 

Dalam hal ini, media AI seperti aplikasi yang dapat mendeteksi suara seperti Duolingo atau Rosetta Stone dapat membantu melatih pelafalan dan memberikan umpan balik untuk memperbaiki kesalahan dan pengucapan. Hal ini juga dapat menjadi solusi masalah yang serupa seperti kesulitan dalam memahami aksen yang digunakan oleh native speaker seperti British, American, maupun Australian English.

 

Kesulitan lain yang seringkali dialami adalah kesulitan dalam menghafal kosakata baru. Menghafal kosakata baru dalam jumlah banyak tentu dapat membosankan, terutama jika kosakata tersebut jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Akibatnya kosa kata yang pernah digunakan juga mudah terlupakan. Dalam hal ini AI juga sering dipakai sebagai solusi yang dianggap membantu dalam mempelajari dan menhafal kosa kata. Flashcard dipakai untuk menghafal kosa kata dengan lebih mudah dan efisien. Dalam hal ini AI dapat memfasilitasi dalam membuat flashcaard seperti aplikasi-aplikasi quizlet ataupun web-web yang memberikan metode serupa.

 

Hambatan lain yang seringkali ditemui adalah kesulitan dalam memahami grammar. Bagi orang yang sedang belajar bahasa Inggris, grammar bisa menjadi satu tantangan yang sangat menyulitkan. Grammar sendiri penuh dengan aturan dan pengecualian. Aplikasi lain seperti Grammarly yang bisa mengoreksi dan memberikan umpan balik terhadap penggunaan grammar juga sering dipakai oleh para pelajar. Dalam konteks ini, menggunakan aplikasi AI seperti ChatGPT, Gemini, dan aplikasi lainya dapat menjelaskan grammar secara sederhana. Sehingga AI dianggap membantu memudahkan dalam belajar Bahasa Inggris.

 

Hal lain yang dapat mengganggu proses belajar siswa adalah rasa bosan akan metode belajar yang dilakukan. Cara belajar yang konvensional yang monoton mungkin memicu rasa bosan siswa untuk belajar. Sehingga banyak siswa yang menggunakan AI untuk mengakses pembelajaran yang berbasis game seperti aplikasi Duolingo. AI juga dapat menyesuaikan atau memersonalisasikan pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan siswa sehingga mereka lebih termotivasi dan tidak mudah bosan.

 

Berdasarkan pada paparan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa AI dapat membantu dan menemani kita dalam mempelajari Bahasa Inggris. Dengan menggunakan AI kita dapat mengakses metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan gaya belajar masing-masing dan sesuai dengan minat kita. Jika kita bisa memanfaatkan AI dengan baik dan bijaksana, kita dapat mengatasi hambatan-hambatan yang seringkali terjadi. Dengan adanya AI, semua orang bisa belajar bahasa Inggris dengan lebih fleksibel, biaya yang terjangkau, dan lebih efektif. Manfaat yang kita dapatkan akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan, jika kita bisa menggunakan AI dengan bijaksaana. Dengan demikian AI dapat memfasilitasi dalam penguasaan bahasa Inggris kita. (****)

 

Dr. Dewi Kencanawati, M.Pd. adalah dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nusantara PGRI Kediri dan pengurus Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI).

Editor: Wadji