Bintek Bersama Ratusan Tenaga Pendidik, Komitmen Disdik Sumenep Jaga Keamanan dan Kesetaraan Gender
kegiatan Bimtek ini merupakan bagian dari program Sekolah Ramah Anak yang digagas Kabupaten Sumenep, sebuah inisiatif yang berhasil membuat Sumenep diakui sebagai pelopor sekolah responsif kesetaraan gender

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya terhadap keamanan, kenyamanan, dan kesetaraan gender bagi peserta didik di wilayahnya. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di salah satu hotel di Jalan Kapten Tesna, Kecamatan Kota Sumenep, Rabu (28/8/2024).
Upaya Disdik Sumenep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kasus bullying dan kekerasan, serta memastikan setiap siswa merasa dihargai dan setara. Acara Bimtek tersebut diikuti oleh 142 tenaga pendidik dari tingkat TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Sumenep.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyatakan pentingnya menjamin keamanan dan kenyamanan peserta didik untuk menciptakan satuan pendidikan yang berkualitas, adil, dan profesional, serta mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal. "Bullying sering terjadi karena ada pihak yang merasa lebih kuat. Dengan upaya seperti ini, kami harap tak ada lagi kejadian serupa. Semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai cita-citanya," terang Agus.
Menurut Agus, kegiatan Bimtek ini merupakan bagian dari program Sekolah Ramah Anak yang digagas Kabupaten Sumenep, sebuah inisiatif yang berhasil membuat Sumenep diakui sebagai pelopor sekolah responsif kesetaraan gender.
Disisi lain, Kepala Bidang GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, menuturkan jika program ini bertujuan untuk menekan kasus bullying dan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
"Tenaga pendidik di Sumenep wajib melaksanakan program ini sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai bentuk kekerasan di sekolah," katanya, tegas.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, melalui Asisten 3 Setdakab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, mengatakan bahwa konsep sekolah responsif ini merupakan inovasi dari Sumenep yang kini diadopsi secara nasional
"Sekolah tidak hanya tempat belajar, tetapi juga sarana untuk mengembangkan karakter, potensi sosial, emosional, intelektual, dan spiritual siswa," tutupnya. (nam/wan)