Harga Emas Meroket Imbas Diborong China

"Saat ini, sudah diketahui secara luas bahwa Dewan Emas Dunia (WGC) menerbitkan statistik tunggal mengenai pembelian agregat oleh bank sentral setiap kuartal, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan laporan otoritas moneter," ujar Nieuwenhuijs.

May 24, 2024 - 07:04
Harga Emas Meroket Imbas Diborong China

NUSADAILY.COM – BEIJING - Harga emas dunia naik tipis pada hari ini, Jumat (24/5/2024) di tengah permintaan emas yang masih tinggi dari bank sentral China (PBoC).

Melansir data Refinitiv,pada perdagangan kemarin, Kamis (2/5/2024) harga emas berakhir di US$2.328,37 per troy ons atau ambruk 2,09%.

Sementara hari ini, harga emas sedikit mengalami apresiasi sebesar 0,11% ke angka US$2.331,2 per troy ons pada pukul 06:09 WIB.

Dikutip dari kitco.com, China tetap menjadi kendali kuat atas pergerakan harga di pasar emas global, dan data terbaru menunjukkan bahwa hal ini kemungkinan akan terus berlanjut.

Menurut analisis terbaru oleh Jan Nieuwenhuijs dari Gainesville Coins, disebutkan bahwa sejak tahun 2022 bank sentral kebanyakan membeli emas secara terselubung (sering disebut sebagai pembelian "tidak dilaporkan".

"Saat ini, sudah diketahui secara luas bahwa Dewan Emas Dunia (WGC) menerbitkan statistik tunggal mengenai pembelian agregat oleh bank sentral setiap kuartal, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan laporan otoritas moneter," ujar Nieuwenhuijs.

"Dengan mempertimbangkan pembelian yang tidak dilaporkan, bank sentral China kini memiliki cadangan emas seberat 5.542 ton, menurut penelitian saya," tambah Nieuwenhuijs.

Beralih ke permintaan swasta, Nieuwenhuijs mengatakan impor bersih emas sektor swasta China sangat kuat. "Dari Januari hingga Maret, impor mencapai 543 ton, naik 74% dari Q4 2023," katanya. "Ini pasti yang mendongkrak harga emas. Impor pada bulan April sedikit menurun menjadi 125 ton."

Nieuwenhuijs mencatat bahwa Hong Kong mengalami arus masuk bersih emas yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, yang "terutama mencerminkan permintaan yang kuat di China,"

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa China baru-baru ini menjual U.S. Treasuries dan agency bonds pada kuartal I-2024 senilai US$53 miliar. Ia menyimpulkan bahwa hal ini dilakukan demi emas.

Dia juga memperkirakan permintaan emas sektor swasta China akan tetap kuat mengingat kemerosotan real estate yang sedang berlangsung di China daratan yang menyebabkan harga rumah turun.(han)