Jubir PKS Sebut Majelis Syuro Minta Lanjutkan Komunikasi dengan KIM
"Kita membahas terkait bagaimana komunikasi politik yang dilakukan pimpinan kami dengan presiden terpilih pak Prabowo Subianto dan sedang menjalin penjajakan sinergi untuk Indonesia ke depan," kata Kholid di Kantor DPP PKS, Sabtu (10/8).

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta kadernya menjalin komunikasi dengan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Jubir PKS, Muhammad Kholid mengatakan hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS ke-11.
"Kita membahas terkait bagaimana komunikasi politik yang dilakukan pimpinan kami dengan presiden terpilih pak Prabowo Subianto dan sedang menjalin penjajakan sinergi untuk Indonesia ke depan," kata Kholid di Kantor DPP PKS, Sabtu (10/8).
Kholid menyebut dinamika Pilkada Jakarta juga menjadi salah satu pembahasan dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS ke-11. Namun, bukan menjadi fokus utama.
"Tentu terkait Pilkada DKI Jakarta, sempat juga dalam proses pembahasan. Tapi bukan dalam pembahasan utama dalam Musyawarah Majelis Syuro kali ini," ucap dia.
Kholid kembali menerangkan terkait Pilgub Jakarta saat ini PKS tengah fokus pada opsi kedua. Sebab, opsi pertama yakni mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sudah melewati batas waktu yakni 25 Juni hingga 4 Agustus.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki itjtihad opsi-opsi lainnya. Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju," tutur dia.
PKS sebelumnya telah mengumumkan bakal mengusung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.
Namun, belakangan PKS justru mengatakan kemungkinan Anies-Sohibul itu akan gagal berlayar. Juru Bicara sekaligus Wakil Sekjen DPP PKS Zainudin Paru mengatakan Anies tak berhasil mencari rekan koalisi untuk menambahkan kekurangan 4 kursi DPRD Jakarta.
Menurutnya PKS telah memberi waktu 40 hari bagi Anies. Namun, Anies dinilai tak mampu menarik dukungan dari partai lain.
"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi cagub/cawagub DKJ," kata Zainudin melalui keterangan tertulis, Jumat (9/8).(sir)